Dai-Dai saat ini suka mencela Ulama Terdahulu

Duniacahayahati.blogspot.com Situs tentang Ilmu Ma`rifatullah (Tauhid) Didalamnya banyak mengandung Ilmu Hikmah yang hanya dapat dirasakan oleh orang-orang yang diberikan Ilmu ini.

Dai-Dai saat ini suka mencela Ulama Terdahulu

Dunia memang sudah sangat tua dan sangat rapuh, semua kepemahaman masing-masing berbeda-beda bagaimanapun semua mempunyai jalan kepemahaman sendiri-sendiri apalagi dalam hal keyakinan, siapapun dan apapun dia tidaklah pantas mencela ulama-ulama yang lain, sungguh sangat ironis apabila ini dilakukan oleh para penda`wah dan sangat amat mendustakan apa yang diucapkan setiap hari bibir selalu mengucapkan zikir-zikir  namun yang nampak setelahnya adalah celaan dan celaan serta lebih parah lagi dengan menghujat ulama kesana kemari. Maka nyata nampak dusta dan mendustakan atas zikir itu sendiri.

Sedang didalam Kitab Al Hikam jelas-jelas Ibnu Athoillah memberikan nasehat dengan nyaman dan masuk kemata hati sehingga para salik yang mengkaji inipun merasa kelezatan akan ilmu ini, namun disisi lain ada saja yang mengatakan KITAB AL HIKAM SESAT.

432. Hadits riwayat Abu Hurairah Radliyallahu 'anhu:


Hadits riwayat Abu Hurairah Radliyallahu 'anhu:
Bahwa ia mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda: Sungguh ada seorang hamba yang mengucapkan satu kata (buruk) sehingga ia terjerumus ke dalam neraka lebih dalam dari jarak antara timur dan barat ( Shohih Muslim 432)

Jauh api dari panggang apa yang dilontarkan tersebut, bagaimana bahasa Al Hikam sangat sejuk dihati sebagaimana didalamnya Syeikh Ahmad Ibnu Athoillah As Sakandary menerangkan.

لاَ تَيْأَسْ مِنْ قَبُوْلٍ عَمَلٍ لَمْ تَجِدْ فِيْهِ وُجُدَ الْخُضُوْرِ فَرُبَّمَا قُبِلَ مِنَ الْعَمَلِ مَالَمْ تُدْرَكْ ثَمَرَتُهُ عَاجِلًا
“Jangan Putus asa harapan untuk diterimanya amal perbuatan yang engkau kerjakan dengan tidak khusyu, sebab masih ada kemungkinan amal itu diterima padahal belum dapat dilihat buahnya segera”

DiSyarahkan oleh Elfiansyah Elham yakni : Syeikh Ahmad Ibnu Athoillah menitik beratkan yaitu: Beramal tetap beramal dan janganlah berputus asa walaupun masih pada kedudukan ketidak khusyuan dalam menjalankannya karena masih ada harapan untuk memperbaiki dan boleh jadi amalan itu diterima, begitu juga bagi yang khusyu jangan merasa bangga karena menjadikan Ujub pada diri dan bukanlah yang diharapkan awan itu sekedar hujan saja, tetapi masih ada harapan utama selain itu, yaitu tumbuhnya tanam-tanaman atau perpohonan yang menghasilkan buah itu, pendalaman ikhwal ini yaitu bukanlah hanya sekedar khusyu saja namun dapat menghasilkan buah dari khusyuan itu dan tujuan utamanya adalah Allah semata.

Maka sesungguhnya kedudukan diri ini adalah :

ما شاء الله لاقوة الّا بالله
Jika diri ini masih saja ber-aku-aku maka intiplah diri ini kembali, koreksilah, evaluasilah dan intropeksilah agar dapat memahami kedudukan fir`aun-fir`aun abad baru saat ini.

Hadits riwayat Anas Radliyallahu 'anhu, ia berkata:
Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda: Ada tiga hal yang barang siapa mengamalkannya, maka ia dapat menemukan manisnya iman, yaitu orang yang lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya daripada yang lain, mencintai orang lain hanya karena Allah, tidak suka kembali ke dalam kekufuran (setelah Allah menyelamatkannya) sebagaimana ia tidak suka dilemparkan ke dalam neraka (Shohih Muslim 13)


Ditulis Oleh Elfiansyah Elham yang dibukukan di Al Fuaad Fi Nurin (kemurnian Tauhid).

Bagi yang ingin mengakses melalui Iphone atau Android silahkan klik tombol dibawah ini :


Comments

Popular posts from this blog

Kitab Al Hikam Sesat

Hukum Mengirim Al Fatihah atau menghadiahkan Al Fatihah kepada yang sudah meninggal

Pelajaran Nahwu Shorof Bab Al Marifat & Annakiroh